|
Contoh Laporan Study Tour |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Study tour merupakan kegiatan yang di dalamnya terdapat unsur pendidikan, pengetahuan,wawasan,pengalaman dan hiburan. Study Tour merupakan kunjungan dalam rangka memperluas pembelajaran kontekstual, karena kegiatannya mengajak mahasiswa belajar di lingkungan yang nyata. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih pro-aktif dan diharapkan mahasiswa mampu mengaitkan teori dengan implikasi yang ada di dikehidupan sehari-hari.
Banyak hikmah yang dapat di petik dalam kegiatan study tour ini, tidak menutup kemungkinan akan berbekas dalam jiwa dan fikiran para mahasiswa dan akhirnya akan menjadi inspirasi untuk memiliki cita-cita atau wancana yang memungkinkan bagi mereka untuk bisa berprestasi dalam bidang yang mereka amati secara langsung.
B. Tujuan Kegiatan
- Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan sosial (KD-IPS)
- Untuk mengetahui klarifikasi spesies hingga jenis-jenis mahluk hidup dan beraneka ragam alam indonesia
- Untuk mengetahui perkembangan kemerdekaan indonesia
- Untuk mengetahui biota air tawar dan serangga dari alam indonesia
- Untuk mengetahui sejarah dan tokoh-tokoh pahlawan kemerdekaan
- Sebagai syarat untuk mengikuti UAS dan Ujian Praktek
- Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa
- Untuk mengembangkan potensi,etika,estetika, dan pratika
- Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
C. Manfaat kegiatan
- Mengetahui sejarah hingga kemerdekaan
- Mengetahui perkembangan kemerdekaan
- Mengetahui asal muasal bota airtawar indonesia dan dunia
- Mengetahui spesies-spesies biota air tawar
- Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar objek wisata di Jakarta.
D. Objek
Objek wisata yang kami kunjungi adalah sebagai berikut :
- Gedung Joeang 45
- Taman Akuarium Air Tawar TMII
BAB II
HASIL OBSERVASI
KEGIATAN I:
Gedung Joang 45, Demikianlah nama gedung itu sekarang, Gedung yang terletak di Jalan Menteng Raya No.31 . Gedung yang dibangun sekitar tahu 1920 pada mulanya adalah hotel yang dikelola oleh keluarga “L.C. Schomper”, seorang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. Hotel ini diberi nama Schomper sesuai nama pemiliknya. Hotel tersebut saat itu termasuk yang cukup baik dan terkenal di kawasan pinggiran Selatan Batavia, dengan bangunan utama yang berdiri megah di tengah dan diapit deretan bangunan kamar-kamar penginapan di sisi kiri dan kanannya untuk menginap para tamu. Bangunan bergaya Eropa dengan tiang tiang besar serta bercat putih. Ada juga bangunan tambahan yang dibangun pada masa Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, diperuntukkan untuk kantor Dewan harian Angkatan 45 dan Kantor Dewan harian Angkatan 45 cabang DKI Jakarta, Kantor Wirawati Catur Panca Nasional dan DKI Jakarta.
Namun pada masa kekuasaan Jepang (1942-1945) di Indonesia gedung ini digunakan sebagai tempat Ganseikanbu Sendenbu atau Badan Propaganda Jepang.Disinilah para pemuda Indonesia mendapat program pendidikan politik dan program ini dibiyai oleh pemerintah Jepang. Sebut saja Ir.Soekarno, Drs.Mohammad Hatta, Adam Malik, Chaerul Saleh dan sejumlah tokoh Indonesia lainnya. Namun yang dikemudian hari anak anak muda ini yang menjadi tokoh tokoh penggerak bangsa.
1) Sejarah tentang Gedung Joang ’45 :
Pada tahun 1938, seorang pengusaha Belanda bernama LC Schomper mendirikan sebuah hotel yang bernama Schomper 1 di daerah Menteng Raya. Hotel ini dibangun khusus bagi pejabat tinggi Belanda, pengusaha asing, dan pejabat pribumi.
Ketika Jepang menjajah Indonesia, Hotel Schomper dikuasai oleh pemuda Indonesia dan dijadikan asrama dan tempat pendidikan nasionalisme para pemuda Indonesia. Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Adam Malik, Chaerul Saleh, dan sejumlah tokoh Indonesia lainnya merupakan tokoh-tokoh yang terlibat dalam pendidikan pemuda yang memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Pada masa ini Hotel Schomper 1 kemudian diganti dengan nama Gedung Menteng 31. Seiring Perkembangan waktu pada tanggal 19 Agustus 1974, setelah melalui serangkaian perbaikan dan renovasi, Gedung Menteng 31 diresmikan sebagai Museum Joang 45 oleh Presiden Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. (Sumber: brosur Museum Joang 45)
Baca dan Unduh selengkapnya [ DISINI ]
Belum ada tanggapan untuk "Contoh Laporan Study Tour Gedung Joeang 45 Dan TMII"
Post a Comment